Advertise Here

Sabtu, 26 Oktober 2013

Bakso Khalifatullah



SETIAP kali menerima uang dari orang yang membeli bakso darinya, Pak Patul mendistribusikan uang itu ke tiga tempat: sebagian ke laci gerobagnya, sebagian ke dompetnya, sisanya ke kaleng bekas tempat roti.

“Selalu begitu, Pak?”, saya bertanya, sesudah beramai-ramai menikmati bakso beliau bersama anak-anak yang bermain di halaman rumah saya sejak siang.
“Maksud Bapak?”, ia ganti bertanya.
“Uangnya selalu disimpan di tiga tempat itu?”

Ia tertawa.

“Ia Pak. Sudah 17 tahun begini. Biar hanya sedikit duit saya, tapi kan bukan semua hak saya”
“Maksud Pak Patul?”, ganti saya yang bertanya.
“Dari pendapatan yang saya peroleh dari kerja saya terdapat uang yang merupakan milik keluarga saya, milik orang lain dan milik Tuhan”.

Aduh gawat juga Pak Patul ini.

“Maksudnya?”, saya mengejar lagi.
“Uang yang masuk dompet itu hak anak-anak dan istri saya, karena menurut Tuhan itu kewajiban utama hidup saya. Uang yang di laci itu untuk zakat, infaq, qurban dan yang sejenisnya. Sedangkan yang di kaleng itu untuk nyicil biaya naik haji. Insyaallah sekitar dua tahun lagi bisa mencukupi untuk membayar ONH. Mudah-mudahan ongkos haji naiknya tidak terlalu, sehingga saya masih bisa menjangkaunya”.

Spontan saya menghampiri beliau. Hampir saya peluk, tapi dalam budaya kami orang kecil jenis ekspressinya tak sampai tingkat peluk memeluk, seterharu apapun, kecuali yang ekstrem misalnya famili yang disangka meninggal ternyata masih hidup, atau anak yang digondhol Gendruwo balik lagi.

Bahunya saja yang saya pegang dan agak saya remas, tapi karena emosi saya bilang belum cukup maka saya guncang-guncang tubuhnya. Hati saya meneriakkan “Jazakumullah, masyaallah, wa yushlihu balakum!”, tetapi bibir saya pemalu untuk mengucapkannya. Tuhan memberi ‘ijazah’ kepadanya dan selalu
memelihara kebaikan urusan-urusannya.

Saya juga menjaga diri untuk tidak mendramatisir hal itu. Tetapi pasti bahwa di dalam diri saya tidak terdapat sesuatu yang saya kagumi sebagaimana kekaguman yang saya temukan pada prinsip, managemen dan disiplin hidup Pak Patul.
Untung dia tidak menyadari keunggulannya atas saya: bahwa saya tidak mungkin siap mental dan memiliki keberanian budaya maupun ekonomi untuk hidup sebagai penjual bakso, sebagaimana ia menjalankannya dengan tenang dan ikhlas.

Saya lebih berpendidikan dibanding dia, lebih luas pengalaman, pernah mencapai sesuatu yang ia tak pernah menyentuhnya, bahkan mungkin bisa disebut kelas sosial saya lebih tinggi darinya. Tetapi di sisi manapun dari realitas hidup saya, tidak terdapat sikap dan kenyataan yang membuat saya tidak berbohong jika
mengucapkan kalimat seperti diucapkannya:

“Di antara pendapatan saya ini terdapat milik keluarga saya, milik orang lain dan milik Tuhan”.

Peradaban saya masih peradaban “milik saya”. Peradaban Pak Patul sudah lebih maju, lebih rasional, lebih dewasa, lebih bertanggungjawab, lebih mulia dan tidak pengecut sebagaimana ‘kapitalisme subyektif posesif’ saya.

Beberapa waktu silam saya pernah menuliskan kekaguman saya kepada Penjual cendhol yang marah-marah dan menolak cendholnya diborong oleh Pak Kiai Hamam Jakfar Pabelan karena “kalau semua Bapak beli, bagaimana nanti orang lain yang
memerlukannya?”

Ilmunya penjual jagung asal Madura di Malang tahun 1976 saya pakai sampai tua.

Ceritanya saya butuh 40 batang jagung bakar untuk teman-teman seusai pentas teater, tapi uang saya kurang, hanya cukup untuk bayar 25, sehingga harga perbatang saya tawar. Dia bertahan dengan harganya, tapi tetap memberi saya 40 jagung.

“Lho, uang saya tidak cukup, Pak”
“Bawa saja jagungnya, asal harganya tetap”
“Berarti saya hutang?”
“Ndaaak. Kekurangannya itu tabungan amal jariyah saya”.

Doooh adoooh…! MasyaAllah reng Madhure!

Di pasar Khan Khalili semacam Tenabang-nya Cairo saya masuk sebuah toko. Kemudian satu jam lebih pemiliknya hilang entah ke mana, jadi saya jaga tokonya. Ketika datang saya protes:

“Keeif Inta ya Akh…ke mane aje? Kalau saya ambilin
barang-barang Inta terus saya ngacir pigimane dong….”

Lelaki tua mancung itu senyum-senyum saja sambil nyeletuk:

“Kalau mau curi barang saya ya curi saja, bukan urusan saya, itu urusan Ente sama Tuhan….”

Sungguh manusia adalah ahsanu taqwim, sebaik-baik ciptaan Allah, master-piece. Orang-orang besar bertebaran di seluruh muka bumi. Makhluk-makhluk agung menghampar di jalan-jalan, pasar, gang-gang kampung, pelosok-pelosok dusun dan di mana-manapun. Bakso Khlifatullah, bahasa Jawanya: bakso-nya Pak Patul, terasa lebih sedap karena kandungan keagungan.

Itu baru tukang bakso, belum anggota DPR.
Itu baru penjual cendhol, belum Menteri dan Dirjen Irjen Sekjen.
Itu baru pemilik toko kelontong, belum Gubernur Bupati Walikota tokoh-tokoh Parpol.
Itu baru penjual jagung bakar, belum Kiai dan Ulama.

Emha Ainun Nadji

Senin, 21 Oktober 2013

MODUL I



Makhluk Hidup dan Lingkungan
BAB  IV          Kegiatan Bejajar 3 Norma yang Berlaku di Masyarakat................ 1.10


PETA KEDUDUKAN MODUL I



 




















KEGIATAN BELAJAR 3
NORMA YANG BERLAKU DI MASYARAKAT

A.  Tujuan Antara
1.    Menjelaskan pengertian norma
2.    Menjelaskan macam-macam norma yang berlaku di masyarakat
3.    Membedakan antara norma hukum dengan norma lain (agama, kesusilaan, kesopanan

B.  Uraian Materi
Manusia cenderung untuk memelihara hubungan dengan Tuhan , masyarakat dan alam sekitarnya dengan selaras . Hubungan manusia terjalin secara vertikal (Tuhan ) , horizontal (masyarakat ) dan alamiah  ( lingkungan alam ) secara seimbang , serasi dan selaras ( syahrial sarbaini ,2001;93 ) . Oleh karena itu manusia perlu mengendalikan diri, baik terhadap sesama , lingkungan alam maupun Tuhan . Kesadaran akan hubungan yang ideal akan menumbuhkan kepatuhan terhadap peraturan atau norma . Norma merupakan petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan motivasi tertentu . Dalam kehidupan sehari - hari, baik sebagai individu atau anggota masyarakat selalu membutuhkan bantuan orang lain. Dalam interaksi sosial setiap individu bertindak sesuai dengan kedudukan, status sosial, dan peran  mereka masing - masing. Tindakan manusia dalam interaksi sosial itu senantiasa di dasari oleh nilai dan norma yang berlaku di masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara .
Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu sama lain, melainkan berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga untuk mempertahankan hidupnya, baik terhadap bahaya dari dalam maupun yang datang dari luar. Setiap manusia akan terdorong melakukan berbagai usaha untuk menghindari atau melawan dan mengatasi bahaya - bahaya itu.
Mengingat banyaknya kepentingan,  tidak mustahil terjadi konflik antar sesama manusia, karena kepentingannya saling bertentangan. Agar kepentingan pribadi tidak terganggu dan setiap orang merasa merasa aman, maka setiap bentuk gangguan terhadap kepentingan harus dicegah. Manusia selalu berusaha agar tatanan masyarakat dalam keadaan tertib, aman, dan damai, yang menjamin kelangsungan hidupnya.
 Menurut Aristoteles, manusia itu adalah Zoon Politikon yaitu manusia ingin hidup dan bersama dengan manusia lainnya . Dijelaskan lebih lanjut oleh Hans Kelsen “man is a social and politcal being” artinya manusia itu adalah makhluk sosial yang dikodratkan hidup dalam kebersamaan dengan sesamanya dalam masyarakat, dan mahluk yang terbawa oleh kodrat sebagai makhluk sosial itu selalu berorganisasi.
 Dinamika kehidupan masyarakat menuntut cara berperilaku yang baik antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu ketertiban. Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlain – lainan, karena norma - norma yang mendukung masing - masing tatanan mempunyai sifat yang tidak sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggota masyarakat harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan hidup dalam masyarakat.
Apa  Norma itu ?
 Norma adalah sebuah aturan, patokan atau ukuran, yaitu sesuatu yang bersifat pasti dan tidak berubah  .Menurut Soerjono Soekanto norma adalah  suatu  perangkat aturan agar hubungan dalam masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.  Norma berguna untuk menilai baik-buruknya tindakan masyarakat sehari-hari, namun sebuah norma bisa bersifat objektif dan bisa pula bersifat subjektif. Bila norma yang bersifat objektif adalah norma yang dapat diterapkan  secara langsung apa adanya, maka norma yang bersifat subjektif adalah norma yang bersifat moral dan tidak dapat memberikan ukuran atau patokan yang memadai.   Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok  tertentu untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan itu akan dinilai oleh orang lain.Norma merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari antar individu dalam masyarakat ,kadang terjadi benturan kepentingan baik secara kelompok maupun individu maka norma berfungsi menyelaraskan perilaku yang ada dalam masyarakat tersebut. Selain fungsi diatas norma bisa dijadikan sebagai alat untuk mengatur masyarakat agar setiap orang bertingkah laku dalam suatu komunitas berdasarkan keyakinan dan sikap-sikap yang harus ditaati dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap individu dalam kehidupan sehari - hari melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya. Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa gangguan, maka bagi tiap manusia perlu adanya pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing - masing dapat terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat hendaknya mengetahui hak dan kewajiban masing - masing. Tata aturan itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau norma (berasal dari bahasa Latin) atau ukuran - ukuran.
Norma - norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud : perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma tersebut? Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat - akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat - akibatnya dipandang tidak baik. Apa macam - macam norma yang berlaku di masyarakat ?
1.    Norma Agama
Peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah - perintah, larangan - larangan dan ajaran - ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa “siksa” kelak di akhirat ( believe or not ) Misalnya, dilarang mencuri, membunuh, menipu .
2.    Norma Kesusilaan
Peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Contoh norma ini diantaranya harus berlaku jujur dan berbuat baik terhadap sesama.
3.    Norma Kesopanan
Norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing - masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya / masyarakat , karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri. Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian. Contohnya : tidak makan sambil berbicara, tidak meludah di sembarang tempat, dan harus menghormati orang yang lebih tua.
4.     Norma Hukum
Peraturan - peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat - alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundang - undangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan - peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini :
“Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setinggi - tingginya 15 tahun”. 
5.    Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut juga perundang - undangan. Perundang - undangan baik yang sifatnya nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk membuatnya. Oleh karena itu, norma hukum sangat mengikat dan memaksa bagi warga negara.
6.    Bagaimana hubungan antar-norma ?
Manusia dalam kehidupan bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur oleh norma - norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah - kaidah lainnya. Kaidah - kaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah - kaidah sosial lainnya itu saling mengisi. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam hal - hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi, juga saling memperkuat. Suatu kaidah hukum, misalnya “kamu tidak boleh membunuh” diperkuat oleh kaidah sosial lainnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga berisi suruhan yang sama.
Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah ada larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk “pencurian”, “penipuan”, dan lain - lain pelanggaran hukum. Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat dipisahkan itu dibedakan karena masing - masing memiliki sumber yang berlainan. Norma Agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil). Norma kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma hukum sumbernya peraturan perundang - undangan.
7.    Bagaimana proses institualisasi norma?
Seiring berjalannya waktu, melembagakan norma sangat perlu dan penting untuk dilakukan, karena bisa saja dan sangat mungkin norma itu hilang karena di tinggalkan oleh manusia dalam masyarakat itu .Institualisasi dewasa ini begitu menjamur, karena terjadinya dikotomi antara satu kepercayaan dengan kepercayaan yang lain, dimana satu kepercayaan ingin mempertahankan loyalitasnya pada  masyarakat tanpa terganggu oleh eksistensi kepercayaan lain, sehingga jalur institusi sepertinya menjadi pilihan tepat bagi ajaran-ajaran kepercayaan yang ada. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya perkumpulan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang terdaftar pada kantor direktorat pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa .
Kemajuan peradaban manusia terbukti membawa perubahan pola pikir manusia dari jaman ke jaman.  Semakin hari perkembangan masyarakat kita di negara ini semakin banyak ajaran baru yang bermunculan yang diikuti tentunya dengan norma-norma yang baru pula, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya berseberangan pendapat antara golongan-golongan yang ada dengan kelompok  baru. Oleh sebab itu untuk menjaga kedamaian dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara sangatlah penting untuk mengadakan kordinasi diantara kepercayaan, agar bisa terjalin komunikasi antar golongan yang ada di dalam masyarakat itu untuk mencegah terjadinya kesenjangan atau perdebatan yang tidak sehat antar golongan tersebut.
8.    Bagaimana proses internalisasi norma?
Proses internalisasi dimaksudkan untuk menanamkan sesuatu  pada sesorang atau kelompok  guna membentuk insan yang mulia dan bertanggung jawab berdasarkan visi dan misi yang diemban. Dalam menjalankan sebuah organisasi misalnya, internalisasi sangat di butuhkan karena akan memperkuat kader yang ada dan akan mampu mempertahankan organisasi dengan jiwa rasa memiliki pada organisasi itu sendiri. Di samping itu juga internalisasi penting dilakukan karena membantu untuk menyempurnakan pemahaman kader atas organisasi. Seorang ahli estetika mengatakan: “pemahaman yang setengah-setengah tentang sebuah budaya, akan menghilangkan nilai-nilai estetika pada budaya itu sendiri”. Dengan demikian proses internalisasi sangatlah di butuhkan lebih-lebih dalam tatanan norma yang menjadi pedoman hidup masyarakat.

C.  Lembar Kerja
1.   Carilah minimal 10 contoh perilaku yang melanggar norma yang ada disekitar anda (masyarakat atau sekolah)
2.   Diskusikan permasalahan di atas dengan teman-temanmu
3.   Laporkan hasil diskusimu didepan kelas
No
Contoh Perilaku
Norma
Agama
Kesusilaan
Kesopanan
Hukum

Mencuri







D.  Lembar Latihan
1.   Apakah yang dimaksud norma itu?
2.   Jelaskan macam-macam norma yang berlaku dimasyarakat?
3.   Apakah perbedaan norma hukum dengan lainnya (kesusilaan, kesopanan, agama)?

E.  Kunci Jawaban
1.   Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan itu akan dinilai oleh orang lain.
2.   Macam-macam norma yang berlaku
-       Norma Agama
-       Norma Kesusilaan
-       Norma Kesopanan
-       Norma Hukum
3.   Perbedaan norma hukum dengan norma lainnya terletak pada sangsinya yang tegas dan memaksa.

LATIHAN SOAL PLPG 2


Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban yang tersedia

1. Serangkaian kegiatan untuk menetapkan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan
tertentu adalah:
a. pengukuran
b. pensekoran
c. penilaian
d. pengujian
e. evaluasi
2. Serangkaian kegiatan yang sistematik untuk dapat menentukan manfaat atau
kegunaan suatu obyek atau program adalah:
a. pengukuran
b. pensekoran
c. penilaian
d. pengujian
e. evaluasi
3. Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan assesmen
hasil belajar peserta didik, kecuali:
a. ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
b. menggunakan acuan kriteria berdasarkan pencapaian kompetensi
c. ditindaklanjuti dengan program remedial dan pengayaan
d. dilakukan pengulangan jika ternyata hasilnya banyak yang jelek
e. dilakukan sesuai dengan kegiatan pembelajaran
4. Assesmen hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut, kecuali:
a. sahih (valid)
b. objektif
c. adil
d. kooperatif
e. terpadu


5. Kemampuan yang berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk
tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai
pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri adalah kemampuan:
a. kognitif
b. afektif
c. psikomotor
d. psikologis
e. kepribadian
6. Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan tes lisan, kecuali:
a. dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan
langsung;
b. bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sering
mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal,
c. dapat dilakukan sesuai dengan kesepatakan antara pendidik dan peserta
didik dalam menentukan waktu dan tempat tes.
d. lebih obyektif bagi pendidik dalam memberikan penilaian.
e. hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik;
7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian:
a. lisan
b. praktik/kinerja
c. penugasan
d. portofolio
e. penilaian diri
8. Di bawah ini langkah-langkah penting dalam melakukan assesmen, kecuali:
a. menentukan tujuan penilaian
b. memperhatikan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD).
c. menentukan jenis alat ukurnya, yaitu tes atau non-tes atau keduanya
d. menyusun kisi-kisi tes dan pedoman penskorannya
e. menentukan kriteria ketuntasan minimal
 
9. Di bawah ini beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penentuan
materi terkait dengan assesmen, kecuali:
a. urgensi, yaitu materi secara teoritis mutlak harus dikuasai oleh peserta didik,
b. kontinuitas, yaitu materi lanjutan yang merupakan pendalaman dari satu atau
lebih materi yang sudah dipelajari sebelumnya,
c. relevansi, yaitu materi yang diperlukan untuk mempelajari atau memahami,
mata pelajaran lain,
d. keterpakaian, yaitu rnateri yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan
sehari-hari.
e. ketuntasan, yaitu batas minimal kompetensi yang harus dimiliki peserta didik
10. Di bawah ini merupakan beberapa langkah-langkah dalam penyusunan butir
soal, kecuali:
a. menentukan tujuan tes;
b. menentukan kompetensi yang akan diujikan;
c. menentukan materi yang diujikan;
d. menentukan batas ketuntasan/kelulusan
e. menyusun kisi-kisi;
11. Benjamin S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut:
a. ingatan; pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;
b. ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis, dan evaluasi
c. ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan evaluasi
d. ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi, evaluasi, dan, síntesis.
e. ingatan, pemahaman, aplikasi síntesis, analisis, dan evaluasi
12. Di bawah ini merupakan kaídah-kaidah dalam penulisan soal dilihat dari materi,
kecuali:

a. soal harus sesuai dengan indikator.
b. setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan.
c. materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan pengukuran.
d. ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
e. materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau
tingkat kelas.
13. Penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan
mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan adalah:
a. penilaian project
b. penilaian kinerja
c. penilaian produk
d. penilaian portofolio
e. penilaian non tes
14. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa:
a. stándar kompetensi
b. kompetensi dasar
c. standar kompetensi kelulusan
d. indikator-indikator kompetensi dasar
e. kompetensi komperhensip
15. Penilaian yang didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur, hal tersebut merupakan prinsip penilian yang:
a. adil
b. obyektif
c. valid
d. sistematis
e. akuntabel
16. Penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang:
a. adil
b. obyektif
c. valid
d. sistematis
e. akuntabel
17. Penilaian yang dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah yang baku, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang:
a. adil
b. obyektif
c. valid
d. sistematis
e. akuntabel
18. Daftar pertanyaan merupakan bentuk instrumen untuk teknik penilaian:
a. tes tertulis
b. tes lisan
c. tes kinerja
d. jurnal
e. portofolio

19. Penilaian yang dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki
peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara langsung
adalah salah satu kelebihan dari teknik penilaian;
a. tes tertulis
b. tes lisan
c. tes perbuatan
d. wawancara
e. portofolio
20. Materi secara teoritis mutlak harus dikuasai oleh peserta didik adalah
pertimbangan untuk dimuat dalam butir-butir soal berdasarkan kriteria:
a. urgensi
b. kontinuitas
c. relevansi
d. keterpakaian
e. kompleksitas
21. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna
tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang, kaidah penulisan soal
pilihan ganda berdasarkan kaidah:
a. materi
b. konstruksi
c. bahasa
d. etika
e. kejelasan
22. Aspek yang dinilai di antaranya meliputi: (1) tahap persiapan: pemilihan dan cara
penggunaan alat, (2) tahap proses/produksi: prosedur kerja, dan (3) tahap
akhir/hasil: kualitas serta estetika hasil karya, langkah-langkah tersebut adalah
penilaian dengan menggunakan teknik penilaian:
a. kinerja
b. produk
c. penugasan
d. lisan
e. wawancara

23. Kecenderungan bertindak dalam perubahan tingkah laku melalui latihan dan
pengalaman dari keadaan tidak tahu menjadi tahu yang dapat diukur melalui:
toleransi, kebersamaan dan gotong-royong, rasa kesetiakawanan, dan kejujuran adalah definisi operasional dari:
a. minat belajar
b. sikap belajar
c. motivasi berprestasi
d. stress belajar
e. aktivitas belajar
24. Hal-hal yang berhubungan dengan emosi atau perasaan dalam mengukur sikap
termasuk dalam dimensi:
a. kognitif            b. afektif        c. psikomotor      d. psikologis    e. normative
25. KKM sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai
kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Pernyataan tersebut merupakan:
a. fungsi KKM
b. prinsip KKM
c. tujuan KKM
d. manfaat KKM
e. peran KKM
26.Ada beberapa teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan pendidik sebagai
sarana untuk memperoleh informasi tentang
keadaan belajar peserta didik.
Berikut ini yang merupakan teknik penilaian melalui tes adalah...
a. tes perbuatan
b. teknik wawancara
c. observasi
d. tes simulasi
e. lembar penilaian fortofolio
27. Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini, kecuali...
a. kisi-kisi harus dapat mewakili isi kurikulum
b. menggunakan kata kerja operasional
c. komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami
d. materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya
e. kisi-kisi harus dapat mewakili materi yang telah diajarkan secara tepat dan
proposional



28. Menggunakan kata kerja operasional yang tepat, serta dapat dibuatkan soal atau
pengecohnya merupakan syarat dari...
a. penyusunan kisi-kisi
b. penentuan dan penyebaran soal
c. penulisan soal bentuk penilaian kinerja
d. penyusunan butir soal tes tertulis
e. perumusan indikator soal
29. Dalam penulisan soal bentuk uraian hal yang sulit adalah menyusun pedoman
penskorannya.Berdasarkan metode penskorannya, bentuk uraian diklasifikasikan menjadi 2 yaitu....
a. uraian objektif dan uraian non-objektif
b. komunikatif dan inovatif
c. evaluasi dan analisis
d. kesimpulan dan pendapat
e. justifying dan inferring
30. Sebuah penilaian yang meminta peserta didik untuk mendemonstrasikan dan
mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan adalah:
a. project     b. kinerja         c. portofolio    d. sikap            e. demonstrasi
31. Minat adalah kesadaran yang timbul bahwa objek tertentu sangat disenangi dan
melahirkan perhatian yang tinggi bagi individu terhadap objek tersebut. Pendapat
ini dikemukakan oleh...
a. Crow and Crow
b. Grondlund
c. Crites
d. Thrustone
e. Donal Cambell
32. Bentuk instrumen berupa daftar pertanyaan untuk teknik penilaian berikut ini
adalah...
a. tes tertulis
b. tes lisan
c. tes kinerja
d. jurnal
e. portofolio


33. Yang merupakan tes kreativitas adalah...
a. tes verbal
b. tes lisan
c. tes analisis
d. tes mengelompokkan
e. evaluasi
34. Tahap persiapan, tahap proses/produksi dan tahap akhir/hasil, merupakan
beberapa aspek yang dinilai dalam penilaian...
a. project
b. product
c. performance asessment
d. verbal
e. kinerja
35. Fungsi KKM adalah sebagai berikut, kecuali....
a.sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran
b. merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata
pelajaran
c. merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan
antara satuan pendidikan dengan masyarakat
d. dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi
program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
e. Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan mellaui
metode kualitatif atau kuantitatif.
36. Upaya membimbing siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial antara lain terlihat dalam upaya guru ….
a. memberikan contoh pentingnya bersikap toleran
b. melatih siswa membuat keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang tepat
c. melatih bagaimana mempersiapkan kesehatan diri dan lingkungan sekitar
d. mendiskusikan bagaimana mengatasi permasalahan sosial di sekitar siswa.



37. Salah satu upaya guru dalam melaksankan langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang telah dirancang melalui Penelitian Tindakan Kelas antara lain ….
a. guru meyakini ada masalah dalam pembelajaran selama ini yang memerlukan peningkatan
b. guru melakukan introspekksi terhadap kelemahan yang ada dari aspek guru
c. guru merancang upaya latihan mengerjakan soal-soal untuk persiapan Ujian Nasional
d. guru mengevaluasi kembali rancangan mengatasi kelemahan yang ada

38. Hasil analisis kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang telah dilaksankan dapat digunakan guru untuk :
a. mempertahankan kebiasaan mengajar karenan sudah lama dan banyak pengalaman
b. mengusulkan penyediaan media pembelajaran yang canggih untuk meningkatkan
pembelajaran
c. merancang ulang rancangan pembelajaran yang berdasarkan analisis terbukti memiliki kelemahan
d. melakukan latihan tambahan berupa test untuk para siswa

39. Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:
a. memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang bereda
b. memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi
c. memberian tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrumen testnya yang sesuai
d. diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi


40. Dasar rancangan program remidi bagi peserta didik yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar ….
a. proses pengajaran remidial pada dasarnya adalah proses belajar mengajar biasa
b. tujuan pengajaran remidial adalah sama dengan test diagnostik
c. sasaran terpenting pengajaran remidial adalah peningkatan kecerdasan siswa
d. strategi yang dipilih hanya berbentuk test ulang
41. Salah satu prinsip merancang program remidial bagi peserta didik tampak dalam kegiatan guru ….
a. membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remidial
b. menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis evaluasi belajar siswa
c. menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.
d. merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi

42. Upaya guru menggunakan hasil analisis untuk menentukan ketuntasan belajar antara lain sebagai berikut...
a. menentukan kriteria keberhasilan belajar
b. mengklasifikasi siswa berdasarkan hasil capaian belajarnya
c. mencari letak kelmahan secara umum dilihat dari kriteria keberhasilan yang diharapkan
d. merencanakan pengajaran remidi

43. Perhatikan pernyataan-pernyatan berikut:
1. Mendata siswa yang memiliki kecerdasan (IQ) tinggi
2. Menganaalisis soal yang paling banyak salah dan pling banyak benar dijawab siswa
3. Menganalisis latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya orang tua mereka
4. Mengevaluasi sitem PBM secara menyeluruh berdasarkan atas dasar analisis penilaian belajar
Peryataan di atas yang merupakan langkah guru menginterpretasi hasil analisis evaluasi hasil belajar adalah...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4

44. Upaya untuk menganalisis hasil penilaian proses antara lain berupa kegiatan guru...
a. memeriksa dan memberikan nilai terhadap hasil catatan aktivitas tiap siswa dalam kegiatan di kelas
b. melakukan wawancara tambahan dengan siswa yang beraktifitas sangat positip
c. merencanakan pembelajaran remidial bagi siswa yang kurang baik berdasarkan penilaian non test
d. melakukan wawancara tambahan dengan siswa yang beraktivitas kurang baik
45. Penilaian portofolio dapat dilaksankan dengan cara ….
a. memberikan penilaian menyeluruh terhadap tugas-tugas siswa
b. mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif tiap siswa
c. mengumpulkan hasil kerja masing-masing siswa yang telah diberikan masukan baik oleh guru dan rekan siswaa dalam sustu album sebagai bukti hasil belajar
d. mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa untuk melihat kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu dan kemudian diberikan pengajaran dan test remedial